Kalau berbicara
tentang HOBI… pasti akan dijumpai banyak perbedaan diantara kalangan kita, mayoritas
dari kita sering salah paham mengartikan apa itu Hobi. sering kita jumpai
dengan pertanyaaan yang membahas tentang HOBI apalagi dalam perkenalan tak akan
bisa lepas dari pertanyaaan seputar hobi, seperti itu juga ketika ada
pertanyaan yang datang kepada kita, Kadang dengan sepontan kita menjawab. hobi
saya bermain sepak bola seorang yang lain menjawab kalau saya berenang. Namun
yang mengherankan dan mengagumkan ketika seseorang berkata hobi saya membaca.
Ini merupakan hal yang harus dpikirkan ulang apakah benar membaca merupakan
hobi?? Apakah bisa dibenarkan ketika seseorang berkata hobi saya makan nasi
ataupun minum air, padahal kalau kita kaji ulang setiap orang akan makan nasi
dan minum air. Mayoritas manusia pasti sudah tahu bahwa ini bukanlah sekedar
hobi tapi ini merupakan kebutuhan primer individu begitu juga dengan membaca.
Maka sangat jelaslah bahwa membaca merupakan sarana atau metode yang urgen
untuk memperluas khazanah keilmuan agar terbangun sebuah pemikiran yang baik. catatan
sejarahpun telah memberikan gambaran kepada kita betapa pentingnya membaca. kita
ketahui sejarah awal pertama kali Nabi Muhammad SAW menerima wahyu yang
merupakan anjuran untuk membaca yaitu QS.Al-alaq ayat 1-5.
1.
Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang
menciptakan
2.
Dia telah menciptakan manusia dari segumpal
darah.
3.
Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah,
4.
Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam[1]
5.
Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.
Ayat diatas
memotivasi kita agar senantisa membaca baik yang dhahir maupun batin,
Sehingga khazanah keilmuan kita semakin
bertambah, maka tahu merupakan tujuan dari membaca. Allah SWT tidak memulai
alquran dengan kata-kata belajarlah, namun Dia menyebutkan dengan
tegas”bacalah”. Hal ini juga yang dialami oleh nabi kita Muhammad SAW. ketika
itu malaikat ruhul qudus (jibril) menghampiri beliau dan memerintahkan dengan
kalimat “Iqro’ ya Muhammad” inilah kalimat yang diulang-ulang malaikat jibri hingga
terulang sampai tiga kali. Ini merupakan urgensi dari membaca yang secara
otomatis setelah kita membaca beberapa ilmu pengetahuan akan bertambah sesuai
kerja keras kita besungguh-sungguh dalam membaca, maka kewajiban atau beban
bagi kita selanjutnya untuk diamalkan serta mentransfer ilmu yang telah di
dapat dari membaca kepada orang lain, sebagai mana al-quran memerintahkan
kepada kita “ballighu anni walau ayat” sampaikanlah kepadaku walau satu ayat.
Ini merupakan perintah yang tegas agar senantiasa berbagi dalam hal keilmuan
kepada orang dan dilarang keras untuk menyembunyikan ilmu yang telah kita
miliki walaupun ilmu itu sedikit. Dalam ego kita terkadang terfikir hal yang
sedikit sering kali diremehkan padahal
kalau kita melihat realitas suatu benda, benda sekecil jarumpun dapat
menumpahkan darah inilah yang harus menjadi pusat perhatian, sedikit maupun
banyak tidak perlu dipermaslahkan tetepi bagaimana mengolah yang sedikit
menjadi banyak dan bermanfaat bagi orang banyak. Maka mulailah dengan sedikit
tetapi istiqomah untuk membaca maka hasilnya akan maksimal dan terus
bersabarlah untuk membangun sebuah pemikiran dalam menghadapi problematika
hidup ini dengan membaca. Maka disinilah letak dari pentingnya membaca, yang
bukan hanya sekedar hobi namun lebih pada kebutuhan primer bagi siapa saja yang
ingin maju, bangkit dan meningkat. ingatlah tokoh yahudi yang dengan tegasnya
pernah berkata “ kami tidak akan pernah takut kepada ummat islam karena mereka
bukan ummat yang membaca”. Iqrok bismirobbika lladi kholaq kholakol insana min
alaq…..
By
: EL_Faqir Muhammad Hendri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar